BANDUNG - PT PINDAD (PERSERO) telah
menyelesaikan pembangunan satu unit purwarupa (prototype) excavator
kelas 20 ton. Alat berat dengan dominasi warna merah-putih ini tampil di
sela-sela kegiatan inspeksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini
Soemarno, di kompleks PT Pindad pada Sabtu, 27 Juni 2015. “Produk terbaru ini
merupakan hasil rancang bangun putra-putri Indonesia,” ujar Direktur Utama PT
Pindad (Persero), Silmy Karim, ketika menerima kehadiran Menteri BUMN beserta
rombongan.
Inspeksi Menteri BUMN ini
merupakan tindak lanjut untuk mengecek persiapan PT Pindad dalam menyelesaikan
proyek excavator. Gagasan pembangunan
kendaraan berat ini muncul dari Menteri Perindustrian, Kepala Bappenas (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional), dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam dialog dengan Direktur Utama Pindad, sekitar Februari silam. “Sejauh
ini, PT Pindad memang telah lama memasok peralatan dan suku cadang excavator di antaranya bucket teeth. Kini, dengan menggandeng
sejumlah perusahaan manufaktur lokal, kami hadirkan purwarupa excavator kelas 20 ton ini,” lanjut Silmy
Karim.
Kemampuan PT Pindad dalam
rancang bangun dan teknologi kendaraan berat memang tidak lepas dari
keberhasilan PT Pindad dalam membangun kendaraan tempur seperti Anoa 6x6, tank dengan roda rantai, dan berbagai
produk lainnya. “Dengan kemampuan ini, tim kami praktis tinggal mengejar
teknologi hidrolik, lengan excavator,
dan fungsi teknis lainnya,” ujar Silmy.
Menteri BUMN merespons
baik kehadiran excavator buatan PT Pindad.
Dalam sambutannya, Rini Soemarno mengingatkan produk ini bisa menjadi kunci
dari perwujudan sinergi antar-BUMN. “Saya mendorong BUMN Karya, pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan perusahaan pertambangan nasional atau swasta
untuk menggunakan excavator buatan PT
Pindad,” ujar Rini. Gagasan sinergi antar-BUMN ini juga selaras dengan agenda pemerintah
untuk memaksimalkan potensi kapasitas nasional.
Direksi Pindad melaporkan
bahwa purwarupa excavator ini
direncanakan untuk hadir dalam kegiatan ground
breaking proyek kereta Light Rail
Transit (LRT) di Jakarta pada Agustus 2015 nanti. Rini Soemarno mendukung
gagasan ini dan meminta BUMN Karya yang terlibat dalam proyek LRT untuk bisa
memastikan kehadiran excavator buatan
PT Pindad. “Kita harus tunjukkan kepada publik kemampuan rancang bangun dan
penguasaan teknologi BUMN untuk mendukung program-program pembangunan
nasional,” lanjut Rini Soemarno.
Mengakhiri kunjungannya
hari ini, Rini Soemarno beserta rombongan melihat kemampuan beberapa produk
pertahanan dan keamanan PT Pindad (Persero) seperti Panser Anoa 6x6 dan produk
senjata, antara lain senapan laras panjang dan pistol. Seperti diketahui, salah
satu produk senapan buatan PT Pindad (Persero) berhasil mengharumkan nama
Indonesia di perhelatan Australian Army
Skill at Arms Meeting (AASAM) di bulan Mei 2015.
PT Pindad (Persero):
PT Pindad sebagai perseroan
terbatas milik negara dibentuk pada tahun 1983. Perusahaan yang akar sejarahnya
telah berdiri sejak masa kolonial Belanda itu, aktif memproduksi berbagai
alutsista untuk kebutuhan TNI, dan juga telah mengekspor sejumlah produk
unggulannya seperti amunisi dan kendaraan tempur ke pasar global. PT Pindad
selain menghasilkan alutsista juga memiliki divisi yang menghasilkan mesin
industri seperti pengait rel kereta api, motor traksi, generator hingga crane kapal laut.
Untuk informasi lebih
lanjut, silakan hubungi:
Sekretaris Perusahaan PT
Pindad, Iwan Kusdiana